Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2013

Saudara se-Kosan

Gambar
  Bagi beberapa orang yang belum tahu, gw tinggal di kosan daerah gang Babakan Raya III. Gw tinggal di kosan yang bisa dibilang cukup kecil, hanya punya sekitar 4 kamar. Gw udah tinggal di kosan tersebut sekitar 2,5 tahun. Salah satu teman gw yang paling setia menemani gue hidup di tempat tersebut adalah teman gw dari SMA yang kebetulan menjadi mahasiswa IPB juga, namanya adalah M. Khoirul Anam. Sebenarnya sebelum tinggal sekos kami berdua juga sudah selorong =)), dan kami dikenal dengan orang perantau dengan logat 'aneh'.   Anam sudah bagaikan saudara buat gw. Dia adalah sahabat yang loyal tapi tidak penjilat. Mendukung jika yang gue lakuin bener dan mengingatkan gue kalo yg gue bikin salah, tentang apapun itu. Orang tua gue selalu menghubungi Anam jika gue ga bisa dihubungi (hape gue sering mati atau ke-silent, walhasil ditelpon 3 kali ga ada kabar dan mereka pun khawatir =)) ), kalo udah gitu si Anam yang sibuk sendiri nyariin gue, wkwk. Kebaikan dan kesabaran dia juga lu

Gaji Kecil

  Pernah ada seorang teman bertanya ke saya, "Fat, emang kalo gaji 5 juta per bulan itu menurut lu tergolong kecil ya?".   Ya semuanya tergantung Anda, apakah cukup dengan uang 5 juta per bulan atau tidak. Kalau saya hidup sendirian ga menikah-menikah mungkin saja cukup. Tapi menurut saya pribadi sih (menurut saya ini lho), kategori gaji yang cukup itu adalah yang bisa mulai nyicil rumah yang diidamkan dengan sang istri, sebuah rumah indah yang mampu memuat saya, istri dan mungkin anak-anak kelak dan menjadi tempat saya melepas lelah, bersenang-senang dan menikmati waktu bersama mereka. Tentu saja yang dimaksud bisa mencicil diatas tadi adalah gaji setelah dipotong kebutuhan dan disisihkan nabung, masih bisa digunakan membayar cicilan rumah :D.   Makanya akan sangat tergantung jika ditanya emang gaji yang cukup menurut saya berapa, karena harga rumah di berbagai tempat berbeda-beda. Mungkin saja saya kelak kerja di Kuala Lumpur, mungkin di Singapore, mungkin di Abu Dhabi,

Menjadi Orang yang Dimanfaatkan (bukan bermanfaat)

  Sampai sekarang gue ga tau, gue selalu peduli jika ada orang lain yang meminta bantuan gue, dalam hal apapun itu. Gue selalu senang membantu, dan akan selalu senang. Tapi ingat, jika lo adalah tipe orang yang sama seperti gue, suatu saat banyak orang akan datang mencari manfaat dari lu, dan lu harus terbiasa hidup dimanfaatkan. Sometimes its hurts, sometimes its okay. Gue selalu tau kalo gue banyak dimanfaatin orang-orang, dan gue selalu berusaha menjalaninya karena gue senang membantu orang lain. Tapi terkadang ada orang yang bener-bener ingin lu bantu dan berharap dia tidak hanya memanfaatkan lu namun nyatanya memang lu dimanfaatin. It really hurts. But, what can you really do? Its just your personality dan memang manusia punya sifat memanipulasi dan serakah. Anggap saja kalian bermanfaat buat orang lain kalo ga mau dianggap dimanfaatin. Cheers! Best regards, A.S.H

Cerita Seorang Muallaf (dikutip dari sebuah video di internet)

Gambar
  Kisah ini bercerita tentang seorang muallaf asal Australia. Sebelum menjadi seorang muslim orang ini bernama Ruben. Suatu ketika Ruben mengalami rangkaian kejadian yang menyisakan kesedihan begitu mendalam buat dia. Orang tuanya bercerai, kemudian diia mengalami 2 kali kecelakaan mobil dalam 2 minggu, di tempat terpisah teman baiknya meninggal dan kemudian disusul oleh anjingnya. Banyak orang barat berkata, "Dog is men best friend" dan kematian anjing bagi majikannya kadang-kadang merupakan sebuah kesedihan yang luar biasa buat mereka. Mulai dari rangkaian kesedihan itulah Ruben memulai pertanyaan spiritualnya, dia mulai bingung untuk apa kehadirannya di dunia ini, mengapa dia tidak duduk sendirian saja mengurung diri, menonton tv, makan, tanpa peduli apapun di sekelilingnya. Akhirnya Ruben memulai petualangannya untuk mencari tahu agama yang bisa menjelaskan pertanyaan-pertanyaan dia.   Sebagai seorang Australia, Ruben memulai langkahnya dengan mencari tahu tentang agam

Pentingnya menguasai pemrograman web

  Anda bisa menguasai pemrograman desktop? Selamat. Anda tidak menguasai pemrograman desktop? Tidak mengapa.   Anda bisa menguasai pemrograman web? Luar biasa. Anda tidak menguasai pemrograman web? Luar binasa.   Zaman telah bergeser, dari aplikasi yang dahulu masih mengandalkan basis desktop yang hanya bisa diinstall dan dijalankan di sebuah komputer saja sekarang telah berubah menjadi sebuah aplikasi web yang diupload sekali di sebuah web server dan kemudian bisa diakses oleh semua komputer yang terhubung dengan server tersebut.   Dari segi maintenance saja sudah terbayang seberapa lebih mudahnya untuk melakukan perubahan pada aplikasi web, cukup mengedit file-file pada server saja dan semua orang yang mengakses sudah dapat merasakan perubahan yang dilakukan. Terbayang kalau ada perubahan pada aplikasi desktop, setiap kali terdapat perubahan kita harus menerapkan perubahan tersebut pada setiap komputer yang terinstall aplikasi tadi. Struktur jaringan sekarang makin maju, aplik